Debu usang bersambut pasir
peraduan
Kerikil tumpul tajam
Beriring batu tersandung
terperosok
Dalam lembah
ketidakberdayaan
Deburan liar arus sungai
bersaksi
Jembatan gantung
bergoyang
Kala tangan lembut
bocah-bocah
Erat menggenggam
tubuhnya
Kiloan meter jalanan
tertempuh dengan
Telanjang kaki..
telanjang rasa.. telanjang biaya
Atas nama kemelaratan
mereka tertawa pilu
Di bawah injakan lembut
penguasa
Mereka teriak berseling
pula terbahak
Mereka meringis meski
beriring tangis
Mereka tertawa namun
ternyata tersisksa
Wahai pengikut siding
paripurna..
Kami ingin berseragam..
bukan basah-basahan
Kami patut miliki ilmu..
bukan ilmu kami kalian jajaki
Kami butuh ruang layak..
bukan yang mudah terkoyak
Wahai wakil rakyat..
Kaulah insan pembeli
suara
Perebut kuasa, pengikat
asa
Buatlah kalian
terhormat..
Tolong…
Hentikan jerat yang
kalian buat!!
Jember,
23 Februari 2012
Dibacakan
saat penampilan pesta rakyat FKIP
Dalam
musikalisasi puisi
Puisi yang baik...
BalasHapusDari judulnya akhirnya saya sedikit paham mengarah pada wakil rakyat yg terlanjang rasa
*Oiya dek di seting coment dipermudah dong.
Beri pilihan anymous
Ea saya usahakan..
BalasHapus