A. Latar Belakang
Setiap peserta didik adalah pribadi unik yang
memiliki perbedaan antara satu sama lain (individual differences). Pengenalan
dan pemahaman individu akan menjadi kunci keberhasilan dalam proses belajar
mengajar, sebab dengan mengenali dan memahami peserta didik, seorang pendidik
akan mampu menentukan cara atau metode yang akan dipilih sesuai dengan
karakteristik individu peserta didik. Pengenalan dan pemahaman yang baik
terhadap peserta didik ini pada ujungnya akan membantu para peserta didik agar
dapat berkembang secara optimal dalam proses pendidikannya.
Usaha pengenalan dan pemahaman terhadap individu
peserta didik dilakukan dengan melakukan pengumpulan data/keterangan yang
selengkap – lengkapnya mengenai peserta didik dan lingkungannya. Proses
pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan dua teknik, yaitu: teknik tes
dan teknik nontes. Dalam hal ini, teknis nontes menjadi penting sebab ada
beberapa data peserta didik yang tidak dapat digali dengan menggunakan teknik
tes, misalnya: kebiasaan belajar siswa dan lingkungan sekitar siswa.
Oleh karena itu, pengetahuan tentang teknik nontes
berikut metode – metode pengumpulan data yang digunakan merupakan hal yang
sangat penting untuk dipahami dalam usaha mengenali dan memahami peserta didik.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah definisi dan tujuan penggunaan teknik
nontes?
2. Apa saja teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam teknik nontes untuk memahami peserta didik?
C. Tujuan
1. Untuk memahami definisi dan tujuan penggunaan
teknik nontes
2. Untuk memahami jenis – jenis teknik pengumpulan
data yang digunakan dalam teknik nontes untuk memahami peserta didik
D. Manfaat
1. Penyusunan makalah ini dapat menambah pengetahuan
kita akan pentingnya mengenali dan memahami peserta didik
2. Makalah ini dapat menjadi sumber informasi
tambahan tentang teknik nontes untuk memahami peserta didik
BAB 2. PEMBAHASAN
A.
Teknik Nontes
Teknik non-tes merupakan salah satu teknik dalam mengenali dan memahami
peserta didik sebagai individu. Teknis nontes berkaitan dengan prosedur
pengumpulan data untuk memahami pribadi siswa pada umumnya yang bersifat
kualitatif.
Teknik nontes merupakan teknik pengumpulan data yang tidak baku dan hasil
rekayasa dari guru dan sekolah. Adapun kegunaan teknik nontes ialah untuk
mengumpulkan data yang tidak dapat dikumpulkan dengan teknik tes, seperti
kebiasaan belajar siswa baik di sekolah maupun di rumah, keterangan orangtua
dan lingkungannya mengenai diri siswa, dan lainnya.
Teknik nontes sangat penting untuk dipahami mengingat data siswa tidak
hanya menyangkut hal – hal yang sifatnya kuantitatif, biasanya berupa data
kognitif siswa, melainkan juga menyangkut hal – hal yang tidak kalah penting
untuk dikenali dan dipahami yaitu data – data kualitatif siswa, seperti aspek
non kognitif dan lingkungan siswa.
Teknik Nontes
1. Observasi
Observasi atau pengamatan merupakan teknik untuk
merekam data atau keterangan atau informasi tentang diri seseorang yang
dilakukan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan-kegiatan yang
sedang berlangsung, sehingga diperoleh data tingkah laku seseorang yang
menampak (behavior observable), apa yang dikatakan dan apa yang diperbuatnya.
·
Menurut cara tujuannya, observasi dapat
dibedakan menjadi 3 macam.
a. Observasi
partisipatif, yaitu observasi yang dilakukan oleh observer (pengamat)
dengan turut mengambil bagian dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang
diobservasi.
b. Observasi
sistematis, yaitu observasi yang direncanakan terlebih dahulu aspek-aspek
yang akan diobservasi sesuai dengan tujuan, waktu, dan alat yang dipakai.
c. Observasi
eksperimental, yaitu observasi yang dilakukan untuk mengetahui
perubahan-perubahan atau gejala-gejala sebagai akibat dari situasi yang sengaja
diadakan.
·
Berdasarkan hubungan observer dengan kelompok
yang diamatinya, observasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Partisipan
penuh, yaitu observer manyamakan diri dengan orang yang diobservasi.
b. Observer
sebagai pengamat, yaitu masing-masing pihak menyadari peranannya. Observer
sebagai pengamat membatasi diri dalam berpartisipasi sebagai pengamat, dan
observee menyadari bahwa dirinya adalah objek pengamatan.
c. Observer
sebagai partisipan, yaitu observer hanya berpartisipasi sepanjang yang
dibutuhkan dalam penelitiannya.
d. Pengamat
sempurna (complete observer), yaitu observer hanya menjadi pengamat tanpa
partisipasi dengan yang diamati.
Agar data yang dikumpulkan melalui observasi ini
dapat dicatat dengan sebaik-baiknya, maka diperlukan pedoman observasi.
Bentuk-bentuk pedoman observasi antara lain.
a. Daftar
cek (checklist)
Daftar cek adalah suatu daftar pernyataan yang memuat
aspek-aspek yang mungkin terdapat dalam suatu situasi, tingkah laku, atau
kegiatan individu yang sedang diamati. Semua aspek yang akan diobservasi
dijabarkan dalam suatu daftar sehingga pada waktu observasi, observer
(pengamat) tinggal membubuhkan tanda cek terhadap ada atau tidak adanya
aspek-aspek yang menjadi pusat perhatian bagi diri individu atau kejadian yang
diobservasi. Daftar cek ini dapat digunakan untuk mengobservasi individu atau
kelompok individu.
Gejala-gejala perilaku atau tingkah laku seseorang yang
dapat diobservasi dengan teknik ini antara lain: kebiasaan belajar, aktivitas
belajar dan bekerja, kepemimpinan dan kerjasama, pergaulan, dan topik lain yang
relevan dengan kegiatan akademik dan nonakademik dalam kehidupan sekolah.
b. Skala
penilaian (rating scale)
Skala penilaian merupakan alat pengumpul data yang
dipergunakan dalam observasi untuk menjelaskan, menggolongkan, dan menilai
individu atau situasi. Dalam skala penilaian, aspek yang diobservasi dijabarkan
dalam bentuk skala.
Skala penilaian pada umumnya terdiri dari suatu daftar
yang berisi ciri-ciri tingkah laku atau sifat yang harus dicatat secara
bertingkat sehingga observer hanya memberikan tanda cek pada tingkat mana
gejala atau ciri-ciri tingkah laku itu muncul. Berdasarkan pada alternatif
skala yang dipakai untuk menilai dan menggolongkan gejala perilaku individu
atau situasi, maka skala penilaian dapat dibedakan menjadi tiga bentuk:
kuantitatif, deskriptif, dan grafis. Skala penilaian deskriptif adalah suatu
alat observasi yang digunakan untuk mengamati gejala atau ciri-ciri tingkah
laku individu atau situasi dalam mana alternatif skalanya dijabarkan dalam
bentuk kata-kata. Skala penilaian grafis adalah suatu alat observasi yang digunakan
untuk mengamati gejala atau ciri-ciri tingkah laku individu atau situasi di
mana alternatif skalanya dijabarkan dalam bentuk grafis (garis).
c. Catatan
anekdot (anecdotal records)
Catatan anekdot biasa juga dikenal dengan catatan
berkala. Dalam catatan berkala, observer tidak mencatat kejadian-kejadian yang
luar biasa, melainkan mencatat kejadian pada waktu-waktu yang tertentu. Apa
yang dilakukan oleh observer adalah mengadakan observasi atas cara anak
bertindak dalam jangka waktu yang tertentu dan kemudian observer memberikan
kesan umum yang ditangkapnya. Setelah itu, observer menghentikan observasi
untuk kemudian melakukan observasi dengan cara yang sama pada waktu lain
seperti waktu-waktu sebelumnya. Catatan berkala dilakukan terhadap peristiwa yang
dianggap penting dalam suatu situasi yang melukiskan perilaku dan kepribadian
seseorang dalam bentuk pernyataan singkat dan objektif.
d. Alat-alat
mekanik (mechanical devices)
Dengan adanya kemajuan di bidang teknik maka observer
dapat menggunakan alat-alat yang lebih baik di dalam melakukan observasi,
misalnya dengan foto-foto/ slide, tape recorder, dan sebagainya.
2. Angket
Angket atau kuesioner adalah serangkaian pertanyaan atau
pernyataan tertulis yang diajukan kepada responden untuk memperoleh jawaban secara
tertulis pula. Pertanyaan/pernyataan dalam angket tergantung pada maksud serta
tujuan yang ingin dicapai. Maksud dan tujuan tersebut berpengaruh terhadap
bentuk pertanyaan yang ada dalam angket itu.
Pada umumnya di dalam angket itu kita dapati dua bagian
pokok, yaitu: bagian yang mengandung data identitas, dan bagian yang mengandung
pertanyaan-pertanyaan yang ingin diperoleh jawabannya.
·
Kelebihan teknik angket
a. Teknik
angket lebih efisien karena dapat mengumpulkan data dalam jumlah responden yang
besar dalam waktu yang singkat
b. Dapat
mengungkap data yang memerlukan perkembangan dan pemikiran, dan bukan jawaban
spontan
c. Dapat
mengungkap keterangan yang mungkin bersifat pribadi dan tidak akan diberikan
secara langsung
d. Data
yang dikumpulkan dapat lebih mudah dianalisis, karena pertanyaan yang diajukan
sama
·
Kelemahan teknik angket
a. Tidak
akan dapat menjaring data yang sebenarnya jika petunjuk pengisian tidak jelas
b. Tidak
dapat diketahui dengan pasti bahwa responden sungguh-sungguh dalam mengisi
angket. Sering terjadi angket juga diisi oleh orang lain (bukan responden yang
sebenarnya), karena dilakukan tidak secara langsung berhadapan muka antara
peneliti dan responden.
c. Tidak
dapat ditambah keterangan yang dapat diperoleh lewat observasi dan angket
diberikan terbatas kepada orang yang melek huruf
·
Jenis – jenis angket
1. Dilihat
dari sumber datanya, angket dibedakan sebagai berikut.
a. Angket
langsung, yaitu angket tersebut diberikan kepada orang yang dimintai pendapat
atau jawabannya atau responden yang ingin diselidiki.
b. Angket
tidak langsung, yaitu angket disampaikan kepada orang lain yang dimintai
pendapat tentang keadaan seseorang.
2. Dilihat
dari strukturnya, angket dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Angket
tak berstruktur, yaitu angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang
menghendaki jawaban yang bebas dan uraian yang panjang lebar dari responden.
b. Angket
berstruktur, yaitu angket yang berisi pertanyaan-pertanyaan beserta jawabannya
yang jelas, singkat dan kongkrit.
3. Berdasarkan
jenis pertanyaannya, angket dibedakan sebagai berikut.
a. Pertanyaan
terbuka, yaitu angket yang memberikan kesempatan yang seluas-luanya kepada
responden untuk memberikan jawaban atau tanggapannya.
b. Pertanyaan
tertutup, yaitu pertanyaan-pertanyaan yang membuat reponden tinggal memilih
jawaban yang telah disediakan di dalam angkat itu.
c. Kombinasi
terbuka dan tertutup, yaitu jika jawabannya sudaj ditentukan kemudian disusun
pertanyaan terbuka.
4. Menurut
bentuk jawabannya, angket dibedakan menjadi:
a. Jawaban
tabuler, yaitu responden diminta menjawab dengan mengisi kolom-kolom pada tabel
yang sudah tersedia
b. Jawaban
berskala, yaitu jawaban terhadap pertanyaan disusun berjenjang dimana responden
diminta menyatakan pembenaran atau penolakan terhadap setiap pertanyaan sikap,
sehingga diperoleh gambaran tentang derajat kecakapan, keadaan sikap, dan
keadaan diri responden
c. Jawaban
dengan cek, yaitu responden menjawab dengan cara memilih salah satu dari
pilihan yang tersedia
·
Langkah – langkah penyelenggaraan angket
1. Tahap
persiapan
Langkah
pertama yang dilakukan dalam menyusun angket ialah memerinci atau menjabarkan
variabel-variabel yang akan diukur. Langkah kedua menetapkan model jawaban yang
ditentukan oleh bentuk jawaban yang dikehendaki dari variabel angket tertentu.
Adapun langkah-langkah menyusun angket, yaitu :
a. Pengantar
Isi
dari pengentar ini ialah mengadakan pendekatan terhadap responden agar bersedia
memberi keterangan yang dibutuhkan.
b. Petunjuk
pengisian
Petunjuk
pengisian ini harus dirancang dengan baik dan jelas sebab akan mempermudan
responden dalam mengisi setiap butir pertanyaan. Petunjuk pengisian angket
hendaknya dirimuskan dengan bahasa yang sederhana, singkat dan mudah
dimengerti, petunjuk memuat tentang cara mengisi angket
c. Penyusunan
butir pertanyaan
Yang
harus diperhatikan dalam menyusun butir pertanyaan adalah susunan kalimat
hendaknya sederhana dan jelas, gunakan kata-kata yang tidak mempunyai arti
ganda, pertanyaan hendaknya disesuaikan dengan kemampuan responden, hindarkan
kata-kata yang bersifat sugestif, pertanyaan jangan bersifat memaksa untuk dijawab,
pertanyaan jangan menuntut siswa/ responden untuk berpikir terlalu berat,
gunakan kata-kata yang netral, hindarkan kata-kata yang tidak berguna atau
tidak perlu.
d. Penutup :
Berisi ucapan terima kasih kepada responden atau siswa karena dedikasinya dalam
bekerja sama untuk kepentingan bimbingan
2. Tahap
Pelaksanaan
Pada
tahap ini kita mempersiapkan instrumen angket dan lembar jawaban yang
diperlukan. Kemudian membagikan instrumen tersebut untuk diisi responden.
Selanjutnya kita membacakan petunjuk pengisiannya dan mengecek jumlah responden
yang sudah mengembalikan angket dan lembar jawabannya.
3. Tahap
Analisis Hasil
Pada
tahap ini dilakukan penyekoran terhadap jawaban responden. Penyekoran ini
dibedakan atas penyekoran terhadap pertanyaan-pertanyaan tertutup atau
berstruktur dengan model jawaban yang sudah tersedia dan terbatas serta
penyekoran terhadap pertanyaan terbuka atau tidak berstruktur yang memerlukan
jawaban uraian bebas. Selanjutnya, akan diperoleh gambaran menyeluruh tentang
responden.
3. Wawancara
Wawancara adalah teknik pengumpulan data dengan tanya-jawab
secara lisan baik langsung maupun tidak langsung yang terarah pada tujuan
tertentu. Wawancara bersifat langsung apabila data yang dikumpulkan langsung
diperoleh dari individu yang bersangkutan. Wawancara yang bersifat tidak
langsung apabila wawancara yang dilakukan dengan seseorang untuk memperoleh
data mengenai orang lain, misalnya dengan orang tua siswa.
·
Macam – macam teknik wawancara
Menurut jumlah orang yang diwawancarai:
a. Wawancara
perorangan (individual)
b. Wawancara
kelompok
Menurut
peran yang dimainkan:
a. The
non-directive interview yaitu wawancara yang digunakan dalam proses konseling.
b. The
focused interview yaitu wawancar yang ditujukan kepada orang-orang tertentu
yang mempunyai hubungan dengan objek-objek yang diselidiki.
c. The
repeated interview yaitu wawancara yang berulang, biasanya digunakan untuk
mencoba mengikuti perkembagan tertentu terutama proses sosial.
Berdasarkan
subjek atau responden dan tujuan:
a. Wawancara
jabatan (the employment interview) yaitu wawancara yang ditujukan untuk
mencocokkan seorang pegawai dengan pekerjaan yang tepat.
b. Wawancara
disipliner atau wawancara administratif yaitu wawancara yang ditujukan untuk
“menuntut” perubahan tingkah laku individu ke arah kegiatan yang diinginkan
oleh pewawancara. Wawncara ini biasanya untuk keperluan administrasi.
c. Wawancara
konseling (counceling interview) yaitu wawancara yang bertujuan untuk membantu
individu dalam mengatasi atau memecahkan masalahnya, dengan kata lain wawncara
ini dijalankan untuk keperluan konseling.
d. Wawancara
fact-finding
·
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
wawancara
a. Pewawancara
Keberhasilan pengumpulan data dengan teknik ini bergantung pula pada
peranan pewawancara, yaitu:
1. Mampu menciptakan hubungan baik dengan responden (siswa)
2. Mampu menyampaikan semua pertanyaan denagn baik dan tepat.
3.
Mampu mencatat semua jawaban
lisan responden denagn teliti dan jelas.
4. Mampu
menggali tambahan informasi dengan menyampaikan pertanyaan yang tepat dan
netral digunakan teknik probing.
b. Responden
Dalam
hal ini siswa turut mempengaruhi proses wawancara, utamanya proses kemampuan
menangkap pertanyaan, dan kemampuan menjawab pertanyaan.
c. Pedoman
wawancara
Hendaknya
tersusun pertanyaan-pertanyaan pokok yang akan diajukan dan tersedia tempat
untuk mencatat jawabannya, sehingga dapat dipahami dan dapat dijawab dengan
baik oleh siswa atau responden.
d. Situasi
Pada
dasarnya situasi wawancara perlu juga diperhatikan selam proses wawancara,
seperti: waktu, tempat, ada tidaknya pihak ketiga.
·
Kebaikan/ keuntungan teknik wawancara
a. Dengan wawancara maka pertanyaan-pertanyaan yang
kurang jelas dapat diperjelas oleh pewawancara sehingga responden lebih
mengerti akan apa yang dimaksudkan.
b. Bahasa dari pewaancara dapat disesuaikan dengan
keadaan responden.
c. Oleh karena terdapt hubungan langsung (face to
face), maka diharapkan dapat menimbulkan suasana persaudaraan yang baik,
sehingga akan mempunyai pengaruh yang baik pula terhadap hasil wawancara.
· Kelemahan teknik wawancara
a. Wawancara kurang hemat dan efisien baik dalam soal
waktu maupun tenaga karena wawancara yang membutuhkan waktu lama yang tentu membutuhkan banyak tenaga.
b. Wawancara membutuhkan keahlian, yang memerlukan
pendidikan khusus yang membutuhkan waktu yang lama.
c. Apabila telah terjadi prasangka, maka hal itu akan mempengaruhi
hasil wawacara sehingga hasilnya menjadi tidak objektif.
· Bagian – bagian wawancara
a. Permulaan atau pendahuluan wawancara
Bagian terutama
ditujukan untuk mendapatkan hubungan baik
antara pewawancara dengan responden. Biasanya diisi dengan penyampaian
maksud serta tujuan dari wawancara tersebut. Peran dari bagian ini untuk
mendapatkan gambaran tentang jalannya wawancara selanjutnya.
b. Inti wawancara
Bagian ini merupakan
bagian dimana maksud serta tujuan wawancara harus dapat dicapai.
c.
Akhir wawancara
Merupakan bagian
untuk mengakhiri jalannya wawancara. Wawancara dapat ditutup dengan melakukan
penyimpulan tentang apa yang telah dibicarakan. Kadang-kadang wawancara ditutup
dengan menentukan waktu kapan wawncara itu akan dilanjutkan lagi, bila masih
dibutuhkan untuk mengadakan wawancara lagi.
· Langkah – langkah penyelenggaraan wawancara
a.
Tahap persiapan
Meliputi langkah
menetapkan variabel-variabel yang akan diukur, membuat pedoman wawancara. Pedoman wawancara ini
meliputi: identitas siswa, masalah yang dialami, daftar pertanyaan beserta
deskripsi jawaban siswa.
b. Tahap pelaksanaan
Pada
tahap ini wawancara mempersiapkan pedoman wawancara yang akan dipakai. Kemudian pewawancara mengadakan
kontrak dengan siswa/ responden untuk menentukan waktu dan tempat diadakan
wawancara. Selanjutnya menentukan taktik wawancara.
Ada beberapa kode etik yang ditetapkan bagi
pewawancara dalam melaksanakan tugasnya, yaitu: Cermat, Obyektif, Jujur dalam
mencatat jawaban, Netral, Menulis jawaban responden secara lengkap, Menaruh
perhatian dan penuh pengertian, Sanggup membuat
responden tenang dan bersedia untuk menjawab pertanyaan, Harus menghargai
responden.
Adapun
sikap pewawancara selama proses wawancara meliputi: Ramah, Hindarkan ketegangan, Hindarkan kata-kata atau
bahasan yang menimbulkan sugesti.
c. Tahap analisis hasil
Beberapa langkah yang perlu diperhatikan selama analisis data ialah:
1.
Pengelompokan variabel yang
akan ditabulasi, seperti: variabel tempat belajar, waktu belajar, strategi
belajar, fasilitas belajar, dan sebagainya.
2.
Pemberian skor jawaban,
penyekoran ini tentu tidak lepas dengan bentuk pertanyaan ataupun jawaban yang
diharapkan. Kemudian ditabulasi terfhadap variabel masing-masing.
3.
Hasil tabulasi tersebut akn
diketahui frekuensi setiap variabel, yang selanjutnya dapat memberikan simpulan
dan intrepetasinya.
4. Sosiometri
Sosiometri dapat juga dikatakan sebagai alat yang
dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok dan juga
dipergunakan untuk mengetahui popularitas seseorang dalam kelompoknya serta
untuk meneliti kesulitan hubungan seseorang terhadap teman-temannya dalam
kelompok, baik dalam kegiatan belajar, bermain, bekerja, dan kegiatan-kegiatan
kelompok lainnya.
Metode
ini biasanya digunakan pada kelompok-kelompok kecil (misalnya 10-100 orang).
Apabila terlalu banyak jumlahnya, penetuan hubungan sosial antarindividu akan
menjadi kabur dan akan mengalami kesulitan.
Kegunaan lebih
lanjut dari teknik sosiometri ini adalah untuk :
1.
Memperbaiki hubungan insani
(human relationship);
2.
Menentukan kelompok kerja
tertentu;
3.
Meneliti kemampuan memimpin
seseorang dalam kelompok pada suatu kegiatan tertentu.
4.
Mengatur tempat duduk dalam
kelas; serta
5. Mengetahui kekompakan dan perpecahan anggota kelompok.
Kriteria hubungan sosial / Baik tidaknya hubungan
sosial individu dengan individu yang lain dapat dilihat dari beberapa segi.
a.
Frekuensi hubungan, yaitu
sering tidaknya anak atau individu tersebut bergaul. Makin sering individu
bergaul, pada umumnya individu itu makin baik dalam segi hubungan sosialnya.
Individu yang mengisolasi diri berarti individu itu kurang sekali bergaul.
b.
Intensitas hubungan, yaitu
kemendalaman atau keintiman anak atau individu atau pergaulan. Makin mendalam
seseorang dalam hubungan sosialnya, hubungan sosialnya pun biasanya semakin
baik.
c.
Popularitas hubungan, yaitu
jumlah teman bergaul digunakan sebagai kriteria untuk melihat baik buruknya
hubungan sosial. Semakin banyak teman yang dimiliki seseorang dalm
pergaulannya, biasanya semakin baik pula hubungan sosialnya.
Untuk mendapatkan materi sosiometri,
digunakan angket sosiometri atau kuesioner sosiometris. Prosesnya dilakukan
dengan jalan meminta kepada setiap individu dalam kelompok untuk memilih
anggota kelompok lainnya (tiga orang) yang disenangi atau tidak disenangi dalam
bekerja sama beserta alasannya, dan masing-masing nama yang dipilih disusun
menurut nomor urut yang paling disenangi ayau paling tidak disenangi. Atas
dasar saling pilih antara anggota kelompok inilah dapat diketahui banyak
tidaknya seorang individu dipilih oleh anggota kelompoknya, bentuk-bentuk
hubungan dalam kelompok, serta kepopuleran dan keterasingan individu.
Untuk menentukan hubungan
sosial ada dua macam bentuk, yaitu pemilihan sebagai arah yang positif, dan
penolakan sebagai arah yang negatif. Tentang bentuk mana yang akan digunakan
tergantung kepada apa yang akan dicapainya. Dengan cara ini dapat diketahui
siapa saja yang populer, dan siapa saja yang terasing atau ditolak oleh
teman-temannya. Hal ini amat penting, lebih-lebih bagi seorang guru dalam
menyelidiki atau memahami keadaan masing-masing siswa di dalam kelas. Siswa
yang terasingkan merupakan problem child yang mungkin sekali akan mengganggu
kemajuan dalam pelajarannya. Untuk membantu siswa tersebut maka guru harus
mengetahui alasan teman-temannya menolak dia. Jawaban itu dapat diperoleh dari
alasan yang diajukan oleh setiap siswa dalam angket sosiometri itu. Berdasarkan
alasan inilah kemudian guru dapat mengambil langkah lebih lanjut dalam
memberikan bimbingan kepada siswa tersebut.
·
Beberapa hal yang perlu diingat
dalam melaksanakan sosiometri adalah sebagai berikut:
a.
Sebelum dilancarkan hendaknya
petugas berusaha menciptakan hubungan baik dengan kelompok.
b.
Petunjuk diberikan dengan
jelas.
c.
Diterangkan maksud pelaksanaan
sosiometri.
d.
Diselenggarakan dalam kondisi
siswa tidak saling mengetahui jawabannya.
e.
Pilihan individu merupakan
informasi yang bersifat rahasia.
f. Antara individu harus saling mengenal.
·
Langkah-langkah penyelengaraan
sosiometri
Persiapan
1.
Menentukan kelompok siswa yang
diselidiki
2.
Memberikan informasi tertentu
tentang tujuan diselenggarakannya sosiometri
3. Mempersiapkan angket sosiometri.
Pelaksanaan
1.
Membagikan dan mengisi angket
sosiometri
2. Mengumpulkan kembali dan memeriksa apakah pengisian angket sudah
benar
Analisis hasil
1.
Memeriksa hasil angket sosiometri
2.
Membuat tabulasi yang berupa
matriks sosiometri
3.
Membuat sosiogram
4.
Membuat indeks pemilihan (i.p),
yakni indeks pemilihan dibuat dengan rumus:
5. Membuat hasil analisis sosiometri
·
Berikut ini merupakan langkah
hasil analisi sosiometri
a. Langkah pertama dalam
analisis sosiometri adalah memeriksa angket sosiometri.
b. Data yang diperoleh dari angket sosiometri
dirangkum dalam matrik sosiometri, yaitu suatu tabel yang berisi nama pemilih,
nama yang dipilih beserta urutan pilihan dan jumlah pilihannya.
c. Sosiogram. Yaitu penggambaran hubungan sosial dalam bentuk bagan. Sosiogram dibuat
berdasarkan data matrik sosiometri, yang dapat dipakai untuk melihat hubungan
sosial secara keseluruhan. Sosiogram dapat dibuat dalam bentuk lajur, lingkaran
atau bentuk bebas. Dari sosiogram dapat diketahui dengan jelas tentang: status sosiometri dari
setiap subyek, besarnya jumlah pemilihan untuk setiap subyek, arah pilihan dari dan
terhadap individu tertentu, kualitas arah pilihan, intensitas pilihan, ada dan tidaknya pusat
pilihan, ada tidaknya isolasi, dan kecenderungan timbulnya kelompok.
Cara
membuat sosiogram
a.
Membuat sumbu ordinat dan
dibuat skala yang mencakup frekuensi pemilihan terbanyak.
b.
Meletakkan setiap individu
setinggi frekuensi pemilih yang diperoleh. Misalnya, A pemilihnya 5 angka, maka
A diletakkan pada garis yang setinggi frekuensi 5.
c.
Membuat garis pilihan yang
ditandai dengan panah.
A B
berarti A memilih B
A B berarti A dan B saling
memilih
A --->
B berarti A menolak B
A <---> B berarti A menolak B dan B menolak A
A <--- B berarti A memilih B dan
B menolak A
Bentuk hubungan
1.
Berbentuk segitiga (triangle),
sebagai suatu persahabatan atau hubungan yang mempunyai intensitas yang cukup
kuat
A
2.
Berbentuk bintang (
star ). Konfigurasi ini kurang baik sebab kalau A ( yang berkedudukan sebagai
pusat ) tidak ada maka kelompok itu akan pecah ( disintegrasi )
3.
Bentuk jala ( network ).
Hubungan cukup menyeluruh, baik, kuat , dan hilangnya seseorang tidak akan
membuat kelompoknya bubar karena hubungan ini mempunyai intensitas cukup kuat.
4.
Berbentuk rantai ( chain ).
Hubungan searah atau sepihak, tidak menyeluruh, kelompok demikian ini
keadaannya rapuh.
A
B C
D
d. Indeks pemilihan
kesimpulan secara umum diperoleh
bahwa A adalah anak yang paling popular dalam kelompok tersebut, dengan
mendapat jumlah pemilih 4 terdiri dari atas 3 pilihan pertama dan 1 pilihan
kedua. Dengan demikian tingkat popularitas A dalam kelompok dapat dicari melalui
perhitungan indeks pemilihan yaitu :
Jadi, indeks pemilihan untuk A = 1.
Berarti semua anggota kelompok telah memilih A. diantara kelima anggota
kelompok tidak ada yang terisolir , dapat dilihat lagi pada sosiogram. Pada
sosiogram juga tampak 3 pasang anak yang saling memilih, yaitu untuk pemilih
pertama, A – B ; untuk pemilih kedua C – E : sedang untuk pemilih ketiga D – E.
disamping itu ada dua klik yang mencolok yaitu A – C – E dan C – D – E yang
saling memilih triangle.
Berdasar pada tujuan sosiometri
yaitu membentuk kelompok belajar, maka ada beberapa alternative yang
dipertimbangkan untuk membuat kelompok belajar ini, disamping juga perlu
dipertimbangkan dengan alasan setiap pilihan. Misalnya:
Kelompok I : A – B –C
Kelompok II : C – D – E
Kelompok III : C – B – E
e. Membuat laporan hasil analisis
sosiometri
Untuk mencatat data sosiometri secara
individu dapat digunakan kartu sosiometri untuk setiap siswa. Kartu ini
disimpan dalam kartu pribadi.
BAB 3. PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan pada bab 2,
dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknik
non-tes (tanpa tes) merupakan salah satu teknik dalam mengenali dan memahami
peserta didik. Teknis nontes berkaitan dengan prosedur pengumpulan data untuk
memahami pribadi siswa pada umumnya yang bersifat kualitatif dan tidak dapat
digali melalui teknik tes.
2. Terdapat empat metode yang digunakan dalam
mengumpulkan data melalui teknik nontes, yaitu: observasi, angket, wawancara,
dan sosiometri.
3. Keempat metode pengumpulan data tersebut memiliki
ciri khas, cara, kelebihan, dan kelemahan masing – masing. Penggunaannya dapat
disesuaikan dengan kondisi pewawancara, responden, tujuan, dan jenis data yang
ingin diperoleh.
B.
Saran
Pengenalan dan
pemahaman terhadap peserta didik dan lingkungannya sangatlah penting untuk
diketahui. Maka penguasaan terhadap teknis nontes merupakan suatu keharusan
bagi kita mahasiswa FKIP yang nantinya akan menjadi kunci keberhasilah
pendidikan di Indonesia.
Kebiasaan meneliti
peserta didik melalui berbagai metode harus dilaksanakan oleh para pendidik
sehingga para pendidik akan mengenal dan memahami secara maksimal peserta
didiknya.
Lampiran 1. Contoh
pedoman observasi dengan menggunakan metode daftar cek
Pedoman Observasi
: Daftar Cek (individual)
I.
Identitas Siswa
1.
Nama :
2.
Kelas/program :
3.
No.Induk/absen :
4.
Jenis kelamin :
5.
Tempat/tanggal lahir :
6.
Hari/tanggal observasi :
7.
Tempat observasi :
8.
Waktu :
II.
Aspek yang Diobservasi :
Aktifitas belajar
seeorang siswa di kelas pada jam pelajaran matematika.
III.
Petunjuk :
Berilah
tanda cek (v) pada kolom yang sesuai dengan pernyataan atau gejala yang nampak
pada individu yang diobservasi.
No.
|
Pernyataan (sub-sub variabel)
|
Kemunculan (ya)
|
1.
|
Membuka buku paket
matematika
|
|
2.
|
Berbincang dengan
teman
|
|
3.
|
Bertanya kepada
guru tentang materi pelajaran
|
|
4.
|
Berdiskusi dengan
beberapa teman tentang materi pelajaran
|
|
5.
|
Mendengarkan
penjelasan guru
|
|
6.
|
Mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru
|
Pedoman observasi : skala
penilaian kuantitatif (individual)
I.
Identitas siswa
1.
Nama :
2.
Kelas/program :
3.
No induk/absen :
4.
Jenis kelamin :
5.
Tempat/tanggal lahir :
6.
Hari/tanggal observasi :
7.
Tempat observasi :
8.
Waktu :
II.
Aspek yang diobservasi :
Aktifitas belajar seorang siswa di
kelas pada jam pelajaran matematika.
III.
Petunjuk :
Lingkarilah
angka-angka di bawah ini sesuai dengan yang anda amati.
Pernyataan
|
Alternative
|
|||||||||
Nilai 4
|
Nilai 3
|
Nilai 2
|
Nilai 1
|
|||||||
Membuka buku cetak
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Bertanya
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Mengerjakan tugas
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Mengacau
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
10
|
dll
|
10
|
9
|
8
|
7
|
6
|
5
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Komentar/kesimpulan :
.....................................................................................................................................
Jember,..........200....
Observer
:
.................................
|
Keterangan :
Pernyataan positif :
Rentangan setiap aspek yang diobserbasi adalah berskala 1-10,
artinya :
9-10 nilainya adalah 4, berarti alternattifnya selalu
7-8 nilainya adalah 3, berarti alternatifnya sering
6-4 nilainya adalah 2, berarti alternatifnya jarang
2-3 nilainya adalah 1, berarti alternatifnya sangat kurang
Pernyataan negatif :
Rentangan setiap aspek yang diobservasi adalah berskala 1-10,
artinya :
1-2 nilainya adalah 4, berarti alternatifnya selalu
3-4 nilainya adalah 3, berarti alternatifnya sering
5-7 nilainya adalah 2, berarti alternatifnya jarang
8-10 nilainya adalah 1,
berarti alternatifnya sangat kurang
Pedoman observasi : Skala Penilaian Deskriptif (individual)
I.
Identitas siswa
1.
Nama
2.
Kelas/program
3.
No.induk/absen
4.
Jenis kelamin
5.
Tempat/tgl lahir
6.
Hari/tgl observasi
7.
Tempat observasi
8.
Waktu
II.
Aspek yang diobservasi :
Aktivitas belajar seorang siswa di kelas
pada jam pelajaran matematika.
III.
Petunjuk :
Berikan tanda cek (v) pada
kolom yang sesuai dengan gejala tingkah laku pada individu yang Anda amati.
No.
|
Pernyataan
|
Alternatif
|
||
Aktif
|
Jarang
|
Tidak aktif
|
||
1.
|
Membaca
buku cetak
|
|||
2.
|
Mengerjakan
tugas dari guru
|
|||
3.
|
Bertanya
|
|||
4.
|
Dll
|
|||
Komentar/kesimpulan:
............................................................................................................................
Jember,........200...
Observer
:
.............................
|
Pedoman Observasi : Skala
Penilaian Grafis (Individual)
I.
Identitas Siswa :
1.
Nama :
2.
Kelas/program :
3.
No.induk/absen :
4.
Jenis kelamin :
5.
Tempat/tgl lahir :
6.
Hari/tgl observasi :
7.
Tempat observasi :
8.
Waktu :
II.
Aspek yang Diobservasi :
Kebiasaan
mengikuti pelajaran di kelas.
III.
Petunjuk :
Berikan tanda cek
(v) pada garis skala penilaian di bawah sesuai gejala tingkah laku pada
individu yang Anda amati.
----------------------------------------------------------------------------------------------
1.
Kehadiran siswa mengikuti
pelajaran
--|--|--|--|--1--|--|--|--|--|--|--2--|--|--|--|--3--|--|--|--
Terlambat Sedikit terlambat Tepat waktu Sangat awal
2.
Persiapan mengikuti pelajaran
--|--|--|--|--1--|--|--|--|--|--|--2--|--|--|--|--3--|--|--|--
Terlambat Sedikit terlambat Tepat waktu Sangat awal
3.
Sikap duduk
--|--|--|--|--1--|--|--|--|--|--|--2--|--|--|--|--3--|--|--|--
Terlambat Sedikit terlambat Tepat waktu Sangat awal
4.
Menanggapi penjelasan guru
--|--|--|--|--1--|--|--|--|--|--|--2--|--|--|--|--3--|--|--|--
Terlambat Sedikit terlambat Tepat waktu Sangat awal
5.
Dll.
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Komentar/kesimpulan
:
....................................................................................................................
Jember, .............200.....
Observer
:
......................
Lampiran 2. Contoh catatan anekdot
Form I : Catatan Asli
Siswa:..............................
Kelas:..............................
Kejadian
:
|
Tanggal:................................................
Tempat:.................................................
Pengamat :
...............
|
Form II : Catatan
untuk Beberapa Peristiwa
Siswa :
.............................................L/P Kelas :
.................................
No.
|
Tanggal
|
Tempat
|
Kejadian
|
Komentar/interpretasi
|
Saran
|
Tabel ringkasan
catatan anekdot berkala
Siswa :
..............................................L/P Kelas :
....................................
No.
|
Tanggal
|
Tempat
|
Pengamat
|
Kejadian
|
Lampiran
3. Contoh pedoman wawancara
Pedoman Wawancara
1.
Wawancara ke :
2.
Waktu wawancara :
3.
Tempat wawancara :
4.
Masalah :
5.
Nama siswa :
6.
Proses wawancara :
Table
4.9
No.
|
Pertanyaan
|
Deskripsi/ jawaban
|
7.
Kesimpulan/ catatan :
Pewawancara
………………
Lampiran
4. Contoh angket sosiometri
ANGKET
SOSIOMETRI (1)
Nama : ........................................................................
L/P
Kelas :
..................................................................................
Tanggal :
..................................................................................
Kriterium : untuk kegiatan belajar kelompok
Pilhan I :
.................................................................................
Alasan :
.................................................................................
Pilihan II :
....................................................................................
Alasan :
...................................................................................
|
ANGKET
SOSIOMETRI(2)
Nama :
........................................... L/P :
........................................
Umur :
............................................ Alamat
: ........................................
|
Isilah titik-titik dibawah ini dengan
sejujurnya:
1.
Pilihlah 3 (tiga) orang teman
anda dalam kelas ini yang anda senangi untuk diajak belajar bersama:
a)
...............................,
alasannya .............................................
b)
...............................,
alasannya .............................................
c)
.............................., alasannya
.............................................
2.
Pilihlah seorang teman Anda
yang paling Anda senangi untuk menjadi ketua kelompok belajar:
...........................................,
alasannya ............................................
3.
Pilihlah teman Anda yang paling
Anda senangi untuk menjadi ketua kelas:
..........................................,
alasannya ............................................
4.
Pilihlah 3 (tiga) orang teman
Anda dalam kelas ini yang Anda senangi untuk diajak bermain-main bersama
(misalnya: kesenian, olahraga, dan lain-lain):
a)
................................,
alasannya ..........................................
b)
................................,
alasannya ..........................................\
c)
................................,
alasannya ..........................................
5.
Pilihlah 3 (tiga) orang teman
Anda dalm kelas ini yang kurang anda senangi:
a)
................................,
alasannya ..........................................
b)
................................,
alasannya ..........................................
c)
................................,
alasannya ..........................................
6.
Pilihlah seorang teman Anda
dalam kelas ini yang paling Anda senangi:
..............................................,
alasannya ..........................................
Dunia Yang Akan Mewujudkan Impian Anda,Kami Akan Memberikan solusi mengatasi masalah ekonomi anda.
BalasHapusHanya Dengan Bermodalkan Kepercayaan Dan Keyakinan/TOGEL YANG TERBAIK. Kami Hadir Untuk Menjalin Tali Silatuh Rahmi,Guna Untuk Membantu Para Masyarakat Di Muka Bumi Ini ,Dengan Segala Permasalahan Yang Ada,Karena Di Dalam Masyarakat Yang Kita Tahu Saat Sekarang Ini,Masih Banyak Masyarakat Yang Hidup Dibawah Garis Kemiskinan,Untuk Itu,Izinkan Saya Mbah Karwo Untuk Memberikan Solusi Terbaik Untuk Anda Yang Sangat Membutuhkan.Ada Berbagai Cara Untuk Membantu Mengatasi Masalah Perekonomian,Dengan Jalan ; 1,Melalui Angka Togel Jitu ; Supranatural 2,Pesugihan Serba Bisa 3,Pesugihan Uang Balik/Bank ghaib 4,Ilmu Pengasihan 5,DLL HANYA DENGAN BERMODALKAN KEPERCAYAAN DAN KEYAKINAN,INSYA ALLAH ITU SEMUANYA AKAN BERHASIL SESUAI DENGAN KEINGINAN ANDA... Dunia yang akan mewujudkan impian anda dalam sekejab dan menuntaskan masalah keuangan anda dalam waktu yang singkat. Mungkin tidak pernah terpikir dalam hidup kita untuk menyentuh hal hal seperti ini. Ketika terpikirkan kekuasaan, uang dalam genggaman, semua bisa dikendalikan sesuai keinginan kita.Semua bisa diselesaikan secara logika.Tapi akankah logika selalu bisa menyelesaikan masalah kita. Pesugihan Mbah Karwo Mbah memiliki ilmu supranatural yang bisa menghasilkan angka angka putaran togel yang sangat mengagumkan, ini sudah di buktikan member bahkan yang sudah merasakan kemenangan(berhasil), baik di indonesia maupun di luar negeri.. ritual khusus di laksanakan di tempat tertentu, hasil ritual bisa menghasilkan angka 2D,3D,4D,5D.6D. sesuai permintaan pasien.Mbah bisa menembus semua jenis putaran togel. baik itu SGP/HK/Malaysia/Sydnei, maupun putaran lainnya. Mbah Akan Membantu Anda Dengan Angka Ghoib Yang Sangat Mengagumkan "Kunci keberhasilan anda adalah harus optimis karena dengan optimis.. angka hasil ritual pasti berhasil !! BERGABUNGLAH DAN RAIH KEMENANGAN ANDA..! Tapi Ingat Kami Hanya Memberikan Angka Ritual Kami Hanya Kepada Anda Yang Benar-benar dengan sangat Membutuhkan Angka Ritual Kami .. Kunci Kami Anda Harus OPTIMIS Angka Bakal Tembus…Hanya dengan Sebuah Optimis Anda bisa Menang…!!! Apakah anda Termasuk dalam Kategori Ini 1. Di Lilit Hutang 2. Selalu kalah Dalam Bermain Togel 3. Barang berharga Anda Sudah Habis Buat Judi Togel 4. Anda Sudah ke mana-mana tapi tidak menghasilkan Solusi yang tepat Jangan Anda Putus Asa…Selama Mentari Masih Bersinar Masih Ada Harapan Untuk Hari Esok.Kami akan membantu anda semua dengan Angka Ritual Kami..Anda Cukup Mengganti Biaya Ritual Angka Nya Saja… Apabila Anda Ingin Mendapatkan Nomor Jitu 2D 3D 4D 6D Dari Mbah Karwo Selama Lima Kali Putaran,Silahkan Bergabung dengan Uang Pendaftaran Paket 2D Sebesar Rp. 300.000 Paket 3D Sebesar Rp. 500.000 Paket 4D Sebesar Rp. 700.000 Paket 6D Sebesar Rp. 1.500.000 dikirim Ke Rekening BRI.Atas Nama:No Rekening PENDAFTARAN MEMBER FORMAT PENDAFTARAN KETIK: Nama Anda#Kota Anda#Kabupaten#Togel SGP/HKG#DLL LALU kirim ke no HP : ( 0852-3162-7267 ) SILAHKAN HUBUNGI EYANG GURU:0852-3162-7267
terima kasih banyank atas asanya blog ini. alhamdulillah dengan adanya materi dari blog ini saya bisa mengerjakan tugas kampus saya.
BalasHapus