Pendapatan nasioanl adalah jumlah dari seluruh pendapatan yang diperoleh oleh rumah tangga individu, rumah tangga perusahaan maupun pemerintah dalam suatu negara baik yang diperoleh dari warga negara itu sendiri yang berada di dalam negeri maupun warga asing yang berada di negara tersebut.Dalam pendapatan nasional terdapat beberapa komponen penting yang memiliki pengaruh terhadap pendapatan nasional tersebut. komponen-komponen tersebut di antaranya adalah rumah tangga individu (konsumsi), rumah tangga perusahaan (investasi) dan pemerintah (government).
Dalam
hal ini pendapatan nasional merupakan variabel bebas yang mempengaruhi jumlah
permintaan uang di suatu negara. Beberapa hal yang terkait dengan permintaan
uang menjadi variabel dependent yang akhirnya dapat dipengaruhi oleh pendapatan
nasional itu sendiri.
Pendapatan
nasional dan permintaan uang memiliki hubungan yang positif. Di mana saat
pendapatan nasional itu mengalami kenaikan, maka permintaan akan jumlah uang
akan mengikuti kenaikan dari pergerakan pendapatan nasional tersebut. Begitu
pula sebaliknya, jika pendapatan nasional suatu negara mengalami penurunan,
maka hal itu akan diikuti pula dengan penurunan permintaan akan jumlah uang.
Dari
latar belakang masalah tersebut, penulis mengangkat masalah untuk menjadi judul
makalah yaitu “Analisis Pengaruh
Pendapatan Nasional Terhadap Permintaan Uang”.
Pengaruh
Pendapatan Nasional Terhadap Permintaan Uang
Konsumsi yang dilakukan oleh masyarakat dan negara sangat erat
hubungannya dengan pendapatan masyarakat dan negara,
sehingga besar kecilnya konsumsi ditentukan oleh
tingkat pendapatan. Semakin besar pendapatan maka akan selalu meningkatkan
konsumsi, sehingga hubungan antara pendapatan dan konsumsi bersifat positif
(berbanding lurus). Sisa dari
pendapatan yang tidak dikonsumsi akan ditabung, sehingga semakin besar
pendapatan, maka akan semakin besar pula tabungan. Dan hubungan antara
pendapatan dan tabungan bersifat positif (berbanding lurus).
Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara secara
keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua kategori
penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan
tabungan. Pada umumnya, pendapatan dilambangkan dengan Y, sedangkan komsumsi
dilambangkan dengan C, tabungan dilambangkan dengan S dan Investasi
dilambangkan dengan I.
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara
konsumsi dengan pendapatan. Tingkat pendapatan BEP (Break Even Point) adalah tingkat pendapatan dimana besarnya pendapatan sama besarnya dengan pengeluaran untuk konsumsi. Fungsi
tabungan yaitu fungsi yang menunjukkan hubungan antara tabungan dengan
pendapatan. Angka pengganda pendapatan (multiplier) adalah angka yang
menunjukkan perubahan konsumsi dan perubahan tabungan
karena adanya perubahan pendapatan nasional.
Keterkaitan Pendapatan
Nasional dengan Motif-Motif Permintaan Uang
Permintaan
uang adalah kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai. Menurut J.M. Keynes ada
tiga motif yang mendasari adanya permintaan terhadap uang, yaitu:
1. Motif transaksi, atau transaction
motive
2. Motif berjaga-jaga, atau
precautionary motive
3. Motif spekulasi, atau speculative
motive
·
Model Permintaan Uang Motif Transaksi
Permintaan
uang untuk transaksi dipengaruhi oleh tinggi rendahnya tingkat pendapatan
nasional. Jika ditulis dalam bentuk persamaan adalah:
Lt = Lt (Y)
Keterangan:
Lt
= permintaan uang berdasarkan motif transaksi
Y
= pendapatan nasional
Persamaan
ini memberikan hubungan yang positif antara permintaan uang yang diperlukan
untuk transaksi dengan pendapatan nasional. Dengan meningkatnya pendapatan
nasional, maka kebutuhan uang untuk transaksi meningkat.
Jika
pendapatan seseorang meningkat, maka uang yang dibutuhkan untuk bertraksaksipun
meninggkat. Atau sebaliknya, jika pendapatan seseorang menurun, maka uang digunakan
untuk transaksipun menurun. Seandainya seluruh permintaan uang individual dalam
suatu perekonomian dijumlahkan, maka nilai uang tersebut merupakan permintaan
agregat terhadap transaksi, yang tidak lain merupakan pendapatan nasional.
Secara
sederhana persamaan permintaan uang dapat digambarkan dalam grafik sebagai
berikut:
Sumbu
datar menyatakan tingkat pendapatan nasional, sedangkan sumbu tegak merupakan
tingkat kebutuhan uang untuk transaksi. Pada tingkat pendapatan nasional Y0
kebutuhan uang untuk transaksi sebesar Lt0. Bilai pendapatan
nasional naik menjadi Y1 maka kebutuhan uang untuk transaksi naik
menjadi Lt1.
Dari
penjelasan tersebut diketahui, bahwa semaking tinggi tingkat pendapatan suatu
negara, maka semakin tinggi pula kebutuhan uang untuk transaksi. Begitupun
sebaliknya, semakin rendah tingkat pendapatan suatu negara, maka semakin
sedikit kebutuhan uang untuk transaksi.
Permintaan
uang dengan motif berjaga-jaga dipengaruhi oleh faktor yang sama seperti faktor
yang mempengaruhi permintaan uang untuk transaksi, yaitu tinggi rendahnya
pendapatan nasional. Secara agragat, jika tingkat pendapatan nasional suatu
negara naik, maka permintaan uang untuk berjaga-jaga juga naik. Sebaliknya,
jika tingkat pendapatan nasional rendah, maka permintaan uang untuk
berjaga-jaga juga rendah.
·
Model Permintaan Uang Motif Berjaga-Jaga
Permintaan
uang dengan motif berjaga-jaga dapat ditulis dalam bentuk persamaan sebagai
berikut:
Lj = Lj (Y)
Keterangan:
Lj
= permintaan uang untuk berjaga-jaga
Y
= pendapatan nasional
Jika
digambarkan dalam bentuk kurva dapat dilihat seperti dalam gambar di bawah:
Model-Fungsi
Permintaan Uang Motif Berjaga-Jaga
Karena
kedua persamaan permintaan uang tersebut dipengaruhi factor yang sama, yaitu
sama-sama pendapatan nasional, maka kedua persamaan perminataan uang tersebut
dapat digabungkan menjadi:
L1 = Lt
= Lj
Keterangan:
L1
= Lt (Y) = Lj (Y) atau
L1
= L1 (Y)
·
Model-Fungsi Permintaan Uang
Persamaan
yang menyatakan permintaan uang untuk transaksi dan berjaga-jaga dapat
dinyatakan dengan:
L1 = L1 (Y)
Persamaan
matematis tersebut merupakan fungsi permintaan uang, atau money demand
function yang belum secara jelas menyatakan variabel apa yang menentukan
kuatitas keseimbangan uang riil yang ingin dipegang atau ditahan seseorang.
Fungsi
matematis sederhana yang menyatakan permintaan uang dan dapat menentukan
kuantitas uang riil yang ingin dipegang atau ditahan diformulasikan sebagai
berikut:
(M/P)d = k Y
M/P
adalah keseimbangan uang riil, atau real money balance. Keseimbangan uang riil
mengukur daya beli dari persedian uang.
Sebagai
contoh pada suatu perekonomian yang hanya memproduksi satu jenis barang saja,
misalkan hanya memproduksi beras. Perekonomian tersebut, memiliki kuantitas
uang sebesar 100.000 rupiah, dan harga beras 10.000 rupiah per kilogram. Maka
keseimbangan uang riil adalah:
M/P = Rp 100.000/ Rp 10.000 per
kilogram = 10 kilogram
Jadi
keseimbangan uang rill perekonomian tersebut adalah 10 kilogram beras. Hal ini
menjelaskan, pada harga berlaku, persediaan uang dalam perekonomian mampu
dibelikan 10 kilogram beras.
Notasi
k dalam persamaan permintaan uang di atas adalah konstanta yang menunjukkan
seberapa banyak uang yang ingin dipegang atau ditahan seseorang untuk tiap
rupiah pendapatan. Sedangkan Y menyatakan output total dari perekonomian, atau
pendapatan total, atau pendapatan riil.
Dari
persamaan dapat diketahui, bahwa kuantitas keseimbangan uang riil yang
diinginkan proposional terhadap pendapatan riil. Ketika persyaratan fungsi
keseimbangan uang riil (M/P)d sama dengan M/P maka formula
keseimbangan uang rill menjadi:
(MP)d
= k Y, jika (M/P)d sama dengan M/P, maka
M/P
= k Y, dan jika disederhanakan menjadi:
M(1/k)
= PY dan jika 1/k adalah V, maka
MV
= PY, ini adalah persamaan kuantitas, atau quantity equation
Hubungan
V = 1/k menyatakan keterkaitan antara permintaan terhadap uang dengan
perputaran uang. Jika seseorang lebih banyak membelanjakan uang untuk setiap
rupiah pendapatannya, maka k menjadi kecil. Jika k kecil, maka nilai V menjadi
besar. Nilai V besar menunjukkan perputaran uang tinggi. Artinya, uang sering
pindah tangan.
Sebaliknya
jika seseorang bekeinginan lebih banyak menyimpan uang pendapatannya, maka
nilai k menjadi besar. Jika nilai k besar, maka nilai V menjadi kecil. Nilai V
kecil menunjukkan perputaran uang rendah. Artinya uang jarang berpindah tangan,
atau uang jarang ditransaksikan. Dari penjelasan di atas diketahui bahwa
permintaan uang k dan perputaran uang V memiliki peran yang berlawanan dari
mata uang yang sama.
0 komentar:
Posting Komentar