ANALOGI

IBADAH IBARAT MENYUPIR

          Pengendali kendaraan adalah supir. Sebagai pengendali, supir dalam mengendarai kendaraan, tentunya mengetahui cara menyupir dan mengendarai yang benar. Namun hanya mengetahui tata caranya saja itu belum cukup. Supir sebaiknya mengetahui seluk-beluk jalanan, jalan pintas, tingkungan, maupun belokan yang ada di jalanan, agar tempat yang dituju bisa segera sampai dan tidak salah jalan atau (kesasar). Ibadah pun semacam itu. Ibadah juga merupakan pengendali kehidupan. Perlu tata cara dalam melakukannya. Namun tidak hanya tata cara ibadah, seperti cara shalat, puasa, zakat, ngaji dan lain-lain yang perlu diketahui. Selain itu orang ibadah harus punya tujuan. Hal apa yang ingin dicapai dalam melakukan ibadah tersebut. Jangan sekedar ibadah saja. Dan hanya memperoleh lelah dan lapar, serta tanpa tujuan. Namun harus ada tujuan yang ingin dicapai. Salah satunya ingin mendapat ridhlo Alloh SWT.

PEROKOK SEPERTI ORANG YANG TERBIASA SHALAT

          Orang yang dari awal terbiasa merokok, sama halnya dengan orang yang terbiasa shalat. Orang yang terbiasa merokok, apabila sekali saja tidak merokok, mereka pasti merasa kurang nyaman. Mulut mereka terasa masam. Karena biasanya merokok menjadi jadwal rutin, malah tidak dilakukan. Begitu pula dengan orang yang terbiasa shalat. Apabila mereka suatu waktu meninggalkan shalat atau tidak sengaja tidak shalat, pasti hati mereka terasa tidak tenang. Hati mereka gundah, seakan ada tanggungan yang harus segera dibayar. Karena biasanya selalu shalat, malah tidak shalat. Jadi perokok itu sama halnya dengan orang yang terbiasa shalat.

FOTOSINTESIS SAMA HALNYA DENGAN KERJASAMA

          Fotosintesis adalah proses tumbuhan mengolah makanannya. Proses tersebut menghasilkan oksigen yang dibutuhkan manusia untuk bernafas. Sedangkan manusia mengeluarkan karbondioksida yang di butuhkan tanaman. Antara manusia dengan tumbuhan sama-sama memberi apa yang mereka punya. Layaknya proses fotosintesis, dalam kehidupan kelompok pun harus ada yang namanya kerjasama. Dimana saling memberi suplay apa yang mereka punya. Yang punya tenaga memberi, begitupun yang mempunyai fikiran dan materi yang lebih kepada yang membutuhkan. Sama-sama memberikan kontribusi yang baik antar sesamanya.

 

KEHIDUPAN SEPERTI MAKAN

          Kehidupan adalah sesuatu yang penuh dengan warna. Kehidupan akan terasa membosankan, jika kita yang menjalaninya tidak pandai-pandai memvariasikan hidup sedemikian rupa. Seperti halnya orang makan. Bila setiap hari kita makan dengan makanan yang hanya itu-itu saja, tentu kita akan merasa bosan. Untuk mengatasi kebosanan, tentu kita mencari cara dengan mengkreasiakan menu-menu lain untuk santapan, agar tidak terjadi kebosanan. Jadi kehidupan seperti halnya dengan orang makan.