BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dewasa
ini pengetahuan tentang agama sedikit banyak mulai luntur dari kalangan umat
islam sendiri, khusunya kaula muda. Mereka yang mengaku islam, justru
kebanyakan tidak tahu mengenai ajaran ( syariat) islam, pedoman islam,
asas-asas agama islam, dan lain-lain yang berkaitan dengan islam. Hal semacam
ini tentu membuat hati semakin miris. Apalagi kita yang notabene sebagai
mahasiswa muslim yang sepatutnya mengenal agama lebih dalam sebagai pedoman
hidup, malah tidak mengerti bahkan tidak perduli sama sekali terhadapnya.
Banyak
sekali sebenarnya persoalan dalam islam yang memang seharusnya patut untuk kita
ketahui sebagai umat islam. Berkaitan mengenai asasnya, agama islam memiliki
dua asas yaitu, islam dan iman yang tertuang dalam lima rukun islam dan enam
rukun iman.
Berbicara
masalah rukun iman, perlu diketahui rukun iman adalah sebagai berikut:
1. Iman
kepada Allah
2. Iman
kepada Malaikat Allah
3. Iman
kepada Kitab Allah
4. Iman
kepada Rasul Allah
5. Iman
kepada Hari Kiamat
6. Iman
kepada Qadha dan Qadar
Lebih dalam mengenai iman kepada
malaikat Allah, akan penulis bahas dan jelaskan dalam makalah ini.
1.2 Rumusan
Masalah
1.2.1
Apakah Pengertian
Malaikat?
1.2.2 Apa
Saja Macam-Macam Malaikat?
1.2.3 Bagaimana
Tugas-Tugas Malaikat?
1.3 Tujuan
Penulisan
1.3.1 Untuk
Mengetahui Pengertian Malaikat
1.3.2 Untuk
Mengetahui Macam-Macam Malaikat
1.3.3 Untuk
Mengetahui Tugas-Tugas Malaikat
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Malaikat
· Menurut bahasa “
مَلاَئِكَةٌ ” bentuk jama’ dari “مَلَكٌ
”. Konon malaikat berasal dari kata “أَلُوْكَةُ
” (risalah) atau menyampaikan pesan, dan ada yang menyatakan dari “ لأَكَ ” (mengutus) dan ada pula yang
berpendapat selain dari keduanya.
Adapun menurut istilah,
ia adalah salah satu jenis mahluk Allah yang Ia ciptakan khusus untuk taat dan
beribadah kepada-Nya serta mengerjakan semua tugas-tugas-Nya (Q.S.
al-Anbiya’:19-20). Malaikat berarti mahluk langit. Sedangkan menurut istilah
syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib yang diciptakan Allah yang berasal dari
nur atau cahaya dengan wujud dan sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi
dan taat kepada Allah. Tidak diperoleh penjelasan kapan malaikat diciptakan,
tetapi diciptakan lebih awal daripada Adam, manusia pertama (Q.S.
al-Baqarah:30).
Allah telah menciptakan sejenis mahluk ghaib, yaitu
malaikat di samping mahluk lainnya. Sebagai mahluk ghaib wujud malaikat tidak
dapat dijangkau oleh pancaindra manusia, kecuali jika malaikat menampilkan diri
dalam rupa tertentu, seperti rupa manusia. Malaikat adalah hamba Allah yang
mulia (Q.S. Al-Anbiya’:26). Malaikat dibekali akal tetapi tidak mempunyai
nafsu, oleh karena itu senantiasa menyembah kepada Allah patuh atas segala
perintah-Nya dan tidak pernah berduhaka kepada-Nya (Q.S. Al-Anbiya’:27). Atas
dasar ketaatan kepada Allah pula malaikat bersedia sujud kepada manusia. Hal
ini berbeda dengan iblis yang terbuat dari nar (api) yang menentang perintah
bersujud tersebut. Dikisahkan dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 34:
“Dan (ingatlah) ketika kami berfirman kepda para
malaikat: “sujudlah kamu kepada Adam,” maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia
enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”
(Q.S. Al-Baqarah : 34)
Sujud di sini berarti menghormati dan memuliakan
Adam, bukan sujud memperhambakan diri. Karena sujud memperhambakan diri hanya
kepada Allah.
Malaikat diberi tugas-tugas yang ada hubugannya
dengan wahyu, rasul, manusia, alam semesta, akhirat, di samping ada malaikat
yang diberi tugas untuk melakukan sujud kepada Allah swt. Secara terus menerus.
Malaikat mempunyai sifat yang berbeda dengan mahluk
lainnya. Percaya kepada adanya malaikat terdapat dalam enam rukun iman yaitu
pada rukun iman kedua. Yaitu iman kepada malaikat Allah. Iman kepada malaikat,
artinya percaya bahwa malaikat adalah mahluk Allah yang senantiasa patuh
pada-Nya dan tidak pernah mendurhakai-Nya. Beriman kepada malaikat hukumnya
wajib bagi setiap orang islam (fardlu ‘ain). Orang islam yang tidak mengimani
adanya malaikat dianggap murtad dan Allah mengkafirkan orang-orang yang
mendurhakai-Nya. Perintah untuk beriman kepada malaikat ditegaskan dalam Al-Qur’an
dan Al-Hadits (Q.S. Al-Baqarah:285). Keberadaan malaikat ditetapkan berdasarkan
dalil-dalil yang qath’iy (pasti),
sehingga mengingkarinya adalah kufur berdasarkan ijma’ umat islam, karena ingkar kepada mereka berarti menyalahi
kebenaran al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan izin Allah sewaktu-waktu dapat
menjelma ke alam materi, sebagaimana pernah terjadi pada zaman rasul dahulu.
Tanda-tanda beriman pada malaikat ada yang berupa
sikap mental yakni pikiran dan perasaan, ada pula yang berupa sikap lahir yaitu
ucapan dan perbuatan. Tanda-tanda beriman yang berupa sikap mental itu bersiat
abstrak, tidak dapat diketahui dengan pancaindra dan yang mengetahuinya
individu itu sendiri dan Allah, Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang ghaib
dan yang nyata (syahadah).
Mengacu kepada ajaran-ajaran Allah yang terkandung
dalam Al-Qur’an dan Hadits, tanda-tanda beriman kepada malaikat yang berupa
sikap mental itu seperti:
1. Meyakini
dalam hati bahwa malaikat adalah mahluk yang lebih dulu diciptakan Allah
daripada manusia, asal kejadiannya dari nur atau cahaya. Tempat tinggal tetap
malaikat adalah di langit, dan dalam rangka melaksanakan perintah Allah setiap
saat mereka turun ke bumi(Q.S. Maryam:64).
2.
Meyakini dalam hati
bahwa malaikat bersifat ghaib, tidak dapat dilihat oleh manusia biasa,
senantiasa mentaati perintah Allah dan tidak pernah mendurhakai-Nya, tidak
berjenis laki-laki ataupun wanita, tidak memiliki hawa nafsu dan tidak beranak
atau diperanakkan, tidak membutuhkan makanan dan segala apa yang bermateri,
para malaikat tidak akan mengalami kematian sebelum datang hari kiamat, para
malaikat hanya bisa mengerjakan apa yang hanya diperintahkan oleh Allah, tidak
memiliki inisiatif untuk berbuat lain, dan para malaikat itu diciptakan Allah untuk
tugas-tugas tertentu(Q.S An-Nur:50 dan Q.S. At-Tahrim:6).
3. Meyakini
bahwa tugas malikat itu bermacam-macam, ada yang berkaitan dengan alam ruhani
dan ada pula yang berhubungan dengan alam dunia, khususnya umat manusia.
4. Meyakini
bahwa orang-orang beriman dan beramal shaleh itu kedudukannya lebih tinggi dari
pada para malaikat. Karena ilmu para manusia lebih tinggi daripada para
malaikat (Q.S. Al-Baqarah:30-34).
Mengenai
tanda-tanda beriman kepada para malaikat yang berupa sikap lahir, yaitu ucapan
dan perbuatan,antara lain:
1. Pernyataan
lisan bahwa ia percaya kepada adanya malaikat dan sifat-sifatnya sesuai dengan
penjelasan Al-Qur’an dan Hadits.
2. Melakukan
perbuatan-perbuatan yang mencerminkan beriman kepada malaikat.
Contoh perilaku
beriman kepada para malaikat:
1. Selalu
berkata yang baik-baik dan kalau tidak bisa lebih baik diam (H.R. Bukhari dan
Muslim).
2. Perilakunya
senantiasa mendatangkan manfaat bagi pelakunya dan orang lain.
3. Perilaku
orang beriman dan orang beriman lainnya akan saling membantu dan menguatkan
dalam hal-hal positif yang diridhai Allah (H.R. Muslim).
4. Kalau
berada pada situasi yang menyenangkan ia akan bersyukur kepada Allah dengan
cara dengan cara memelihara dan meningkatkan takwa. Sedangkan kalau berada pada
situasi susah, ia akan bersabar, tidak gelisah dan berkeluh kesah dan tetap
bertakwa kepada Allah.
5. Malu
kalau berbuat dosa, karena ia yakin perbuatannya selalu dicatat malaikat.
Sebagai
mahluk immaterial, malaikat mempunyai ciri-ciri diantaranya:
1. Mereka
adalah mahluk yang selalu takut dan patuh kepada Allah.
2. Mereka
adalah mahluk yang tidak pernah berbuat dosa dan bermaksiat.
3. Mereka
dalah mahluk yang tidak pernah sombong dan selalu bertasbih kepada Allah.
· Ibadah
Para Malaikat
Para malaikat
diciptakan untuk senantiasa beribadah dan menaati perintah Allah. Dalam
ibadahnya tidak dikenal istilah patah semangat dan mengendur. Ibadah-ibadah
yang dilakukan oleh para malaikat adalah:
a. Senantiasa
membaca tasbih sebagai dzikir paling agung yang dikerjakan para malikat secara
terus menerus.
b. Malaikat
melakukan shalat.
c. Melaksankan
ibadah haji. Malaikat memiliki ka’bah khusus di langit ketujuh yang dengannya
mereka menjalankan ibadah haji. Allah menamainya dengan Baitul Ma’mur.
d. Sangat
takut kepada Allah. Pengetahuan yang mendalam terhadap Allah menyebabkan rasa
takut mereka kepada Allah sangat besar.
· Rasa
Malu dan Disiplin Para Malaikat
Di samping rasa
malu, para malaikat pun memiliki kedisiplinan tinggi dan teratur dalm berbagai
perkara. Pada hari kiamat para malaikat
akn berbaris dengan teratur. Kita pun dapat melihat keisiplinan malaikat
melalui hadist Isra’ Mi’raj. Di dalam hadist tersebut I sebutkan bahwa malikat Jibril
tidak diiizinkan masuk di setiap pintu langit
sebelum di tanya dengan beberapa pertanyaan.
· Kepercayaan
Manusia Tentang Malaikat Sebelum Islam
Wujud malaikat
diakui dan tidak diperselisihkan oleh umat manusia sejak dahulu kala.
Sebagaimana tidak seorang jahiliyah pun diketahui mengingkarinya, meskipun cara
penetapannya berbeda-beda antara pengikut para Nabi dan yang lainnya.
Orang-orang
musyrik menyangka para malaikat itu anak-anak perempuan Allah –Subhanallah
(Mahasuci Allah)-. Allah telah membantah mereka dan menjelaskan tentang
ketidaktahuan mereka dalam (Q.S. Ash-Shaffat:150-152).
2.2Macam-Macam Malaikat
Malaikat adalah
hamba Allah yang dimuliakan dan utusan Allah yang dipercaya. Allah menciptakan
mereka khusus untuk beribadah kepada-Nya. Mereka bukanlah putra putri Allah dan
bukan pula putra putrid selain Allah. Mereka membawa risalah Tuhannya, dan menunaikan
tugas masing-masing di ala mini. Mereka juga bermacam-macam dan masing-masing
mempunyai tugas khusus.
Jumlah malaikat
sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang mengetahuinya (Q.S.
Al-Mudatsir:31). Mereka memiliki tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain.
Sebagian dari mereka disebut namanya, dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya
saja.
Diantara
nama-nama malaikat adalah sebagai berikut:
1. Malaikat
Jibril
2. Malaikat
Mikail
3. Malaikat
Israfil
4. Malaikat
Izrail
5. Malaikat
Raqib dan Atid
6. Malaikat
Munkar dan Nakir
7. Malaikat
Malik
8. Malaikat
Ridwan
2.3Tugas-Tugas Malaikat
Pengetahuan
manusia tentang malaikat terbatas pada keterangan yang diungkapakan dalam
Alquan dan Hadist Rasul. Iman kepada malaikat akan memberikan pengaruh kejiwaan
yang cukup besar, seperti kejujuran, ketabahan, dan keberanian. Adapun
tugas-tugas malaikat sebagaimana di jelaskan dalam Alquran. Jumlah malaikat
sangat banyak, tidak terhingga dan hanya Allah yang mengetahuinya. Mereka
memiliki tugas dan pangkat yang berbeda satu sama lain. Sebagian dari mereka
disebut namanya, dan sebagian lainnya disebutkan tugasnya saja.
Diantara
nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1. Malaikat
Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak nabi Adam
sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds (Q.S.
An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).
2. Malaikat
Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti: makanan,
minuman, dan menurunkan hujan.
3. Malaikat
Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai kebangkitan (Q.S.
Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).
4. Malaikat
Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh mahluk hidup
lainnya.
5. Malaikat
Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia.
Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).
6. Malaikat
Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap
manusia, di alam kubur.
7. Malaikat
Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat menyiksa
penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).
8. Malaikat
Ridwan: bertugas sebagai penjaga surge (Q.S. Ar-Ra’d:23-24).
Di
bawah ini di antara malaikat yang tidak di ketahui nama-namanya namun diketahui
tugas-tugasnya sebagai berikut:
1. Malaikat
lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang dikehendaki-Nya.
2. Malaikat
ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
3. Malaikat
ada yang mendoakan kaum muslimin.
4. Malaikat
ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
5. Malaikat
ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
6. Ada
malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
7. Ada
malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
8. Malaikat
ada yang bertugas member salam dan keselmatan kepada ahli surga.
·
Tugas Malaikat bagi
Manusia pada Umumnya
Malaikat
mengawasi dan memberikan perhatian pada manusia ketika diciptakan, memelihara
manusia ketika dilahirkan, serta mengambil ruh manusia ketika ajal datang.
Malaikat pun bbertugas membawa wahyu dari Allah bagi manusia.
Tugas lain yang
diemban malaikat adalah menjadi pendaming manusia. Hadits yang terdapat pada
shahih muslum telah mempertegas hal itu. Dapat dikatakan bahwa malaikat yang
menjadi pendamping manusia itu adalah malikat yang ditugaskan untuk memelhara
amal manusia. Sementara itu dua pendamping manusia yang terdiri atas jin dan
malikat senantiasa berada dalam kondisi bertentangan. Jin mengajak manusia
untuk berbuat jahat, sedangkat malaikat mengajak manusia untuk berbuat
kebaikan. Siapapun yang mmemperoleh bisikan malaikat harus bersyukur dan memuji
Allah. Jika yang diperolehnya adalah bisikan syetan, secepatnya dia harus
berlindung kepada Allah dari godaan syetan yang terkutuk.
Lain halnya
dengan malaikat Jibril, setiap malam bulan Ramadhan, biasa mendatangi
Rasulullah saw, untuk bertadarus Al-qur’an. Tugas lain yang diemban oleh
malaikat adalah mengawasi amal perbuatan manusia.
·
Tugas Malaikat Bagi
Orang Beriman
Salah satu
syarat seseorang diktkn beriman adalah keimanan kepada malikat yang mulia.
Tugas yang dibebankan Allah kepada malikat untuk kepentingan manusia, adalah
meniupkan ruh kepada janin, baik itu manusia beriman maaupun kafir, memelihara
seluruh manusia, menyampaikan wahyu, mengawasi dan mencatat amal perbuatan
manusia serta mencabut ruh manusia atas perintaah llah. Malaikat pun memiliki
tugas khusus terhadap orang-oraang beriman, yaitu:
a. Memberikan
kecintaan kepada orang-orang beriman
b. Meluruskan
jalan kehidupan orang-orang yang beriman
c. Membacakan
shalawat bagi orang-orang yang melakukaan hal-hal berikut ini:
1. Mengajarkan
kebaikan kepada orang lain;
2. Mengimami
shalat di masjid;
3. Shalat
pada shaf pertama;
4. Tidak
lansung beranjak dari tempat shalat;
5. Merapatkan
(mengisi) shaf yang kosong ketika shalat;
6. Makan
saur untuk shaum;
7. Membaca
shalwat untuk Rasululah saw; serta
8. Menjenguk
orang yang sakit.
d. Mengamini
doa-doa orang yang beriman
e. Membacakan
isighfar atau permohonan ampunan Allah bagi orang-orang yang beriman
f. Menghadiri
majelis ilmu dan dzikir, serta enaungi orang-orang beriman yang berad di mjelis
tersebut dengan sayap-sayapnya
g. Mencatat
pahala bagi orang yang melaksanakan shalat jum’at
h. Melakukan
pergiliran dalam tugas
i. Turun
di tempat yang di dalamnya terdapat
pembacaan Al-Qur’an
j. Menyampaikan
salam dari Rasul dari umatnya
k. Memasuki
barisan orang-orang beriman ketika berperang dalam meneguhkan jiwa mereka
l. Memberikan
kabar gembira kepada orang-orang yang beriman
m. Memelihara
atau melindungi Rasulullah saw
n. Memelihara
orang beriman yang shaleh dan senantiasa meneguhkan pendirian mereka
o. Melayat
jenazah orang shaleh
p. Menaungi
orang yang mati syahid dengan sayapnya
q. Melindungi
Mekkah dan Madinah dari dajjal
r. Mengucapkan
amin ketika orang muslim mengucapkan amin dan itu menambah pahala bagi
seseorang yang mengucapkan amin
s. Menghibur
orang beriman ketika mereka berada dalam ketakutan.
·
Penerapan Iman Kepada Malaikat
Allah
1. Gemar
shalat berjamah, karena ada keyakina bahwa malaikat selalu menghadiri shalat
berjamaah (H.R. Ahmad, Abu Dawud dan Nasai).
2. Gemar
beramal seperti mnyantuni anak yatim, terlantar dan mmberi bantuan harta kepada
para fakir miskin. Hal ini disebabkan antara lain adanya keyakinan bahwa
malaikat selalu mendoakan orang yang berperilaku dermawan, agar harta yang
dibelanjakan di jalan Allah itu menjadi berkah (H.R. Muslim).
3. Gemar
menuntut ilmu, lalu mengajarkannya kepada orang lain (H.R. Abu Daud dan
Turmuzi).
4. Gemar
membaca Al-Qur’an. Karena ketika Al Qur’an dibacakan, malaikat akan hadir dan
mendengarkan.
·
Kita telah mengetahui
tugas, pekerjaan, dan keutamaan malikat sehingga sebagai seorang mukminn, kita
waib melakukan hal-hal berikut ini:
a. Menghindari
perbuatan maksiat dan dosa-dosa yang dapat menyakiti dan mengecewakan hati malaikat
b. Menjauhi
hal-hal yang dibenci oleh ppara mmalaikt dan juga dibenci oleh manusia Karena
malaikat akan merasa terganggu akibat hal—hal yang mengganggu manusia.
c. Tidak
meludah ke sebelah kanan ketika shalat.
d. Mencintai
dan menghormati mereka dengan tidak membeda-bedakan mereka seperti yang dilakukan oleh oorang yahudi.
·
Hikmah Beriman pada Malaikat
1. Lebih
mengenal kebesaran dan kekuasaan Allah yang menciptakan dan menugaskan para
malaikat tersebut.
2. Lebih
bersyukur kepada Allah atas perhatian dan perlindungan Allah terhadap hamba-Nya
dengan menugaskan para mlaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan
hamba-hamba-Nya.
3. Berusaha
berbuat kebaikan dan menjauhi segala kemaksiatan serta senantiasa ingat kepada
Allah sebab para malaikat mencatat dan mengawasi amal perbuatan manusia (Q.S.
Al-Infithar:10-12).
4. Tidak
berperilaku sombong, sebab para malaikat tidak memiliki watak sombong (Q.S.
An-Nahl: 49).
5. Selalu
teringat akan balasan Allah ketika malaikat mencabut nyawa (Q.S. Muhammad:27).
BAB 3. PENUTUP
3.1
Kesimpulan
1. Pengertian
Malaikat
Menurut bahasa “ مَلاَئِكَةٌ ” bentuk jama’ dari “مَلَكٌ ”. Konon malaikat
berasal dari kata “أَلُوْكَةُ ” (risalah) atau
menyampaikan pesan, dan ada
yang menyatakan dari “ لأَكَ ” (mengutus) dan
ada pula yang berpendapat selain dari keduanya.
Adapun menurut istilah, ia adalah salah satu jenis
mahluk Allah yang ia ciptakan khusus untuk taat dan beribadah kepada-Nya serta
mengerjakan semua tugas-tugas-Nya (Q.S. al-Anbiya’:19-20). Malaikat berarti
mahluk langit. Sedangkan menurut istilah syara’, malaikat berarti Mahluk ghaib
yang diciptakan Allah yang berasal dari nur atau cahaya dengan wujud dan
sifat-sifat tertentu dan senantiasa mengabdi dan taat kepada Allah.
2. Macam-Macam
Malaikat
·
Malaikat Jibril
·
Malaikat Mikail
·
Malaikat Israfil
·
Malaikat Izrail
·
Malaikat Raqib dan Atid
·
Malaikat Munkar dan
Nakir
·
Malaikat Malik
·
Malaikat Ridwan
3. Tugas-Tugas
Malaikat
Diantara
nama-nama dan tugas-tugas malaikat adalah sebagai berikut:
1. Malaikat
Jibril: bertugas menyampaikan wahyu kepda para nabi dan rasul, sejak nabi Adam
sampai dengan Rasul Nabi Mmuhammad. Nama lain dari Jibril adalah Ruhul Quds
(Q.S. An-Nahl:102) dan Ruh al-Amin (Q.S. Asy-Syuara:193).
2. Malaikat
Mikail: mengatur pembagian rizki kepada seluruh mahluk, seperti: makanan,
minuman, dan menurunkan hujan.
3. Malaikat
Israfil: bertugas meniup sangkakala pada hari kiamat dan hai kebangkitan (Q.S.
Al-Haqqah:13-16, Q.S. Az-Zumar:68, Q.S. Ibrahim:48).
4. Malaikat
Izrail: malaikat maut bertugas mencabut nyawa manusia dan seluruh mahluk hidup
lainnya.
5. Malaikat
Raqib dan Atid: bertugas mencatat seluruh tingkah laku, perbuatan manusia.
Raqib untuk yang baik, dan Atid untuk yang jahat (Q.S. Qaf: 16-18).
6. Malaikat
Munkar dan Nakir: bertugas memberikan pertanyaan-pertanyaan pada setiap
manusia, di alam kubur.
7. Malaikat
Malik: bertugas sebagai penjaga neraka dan meminpin para malaikat menyiksa
penghuni neraka (Q.S. At-Tahrim:6, Q.S. Al-Zukhruf: 77).
8. Malaikat
Ridwan: bertugas sebagai penjaga surge (Q.S. Ar-Ra’d:23-24).
Di bawah ini di antara malaikat yang
tidak di ketahui nama-namanya namun diketahui tugas-tugasnya sebagai berikut:
1. Malaikat
lain ada yang menurunkan wahyu kepada abdi-abdi Allah yang dikehendaki-Nya.
2. Malaikat
ada yang bertugas meneguhkan hati mukminin atau Rasul.
3. Malaikat
ada yang mendoakan kaum muslimin.
4. Malaikat
ada yang menjadi kawan atau penjaga orang-orang mukmin.
5. Malaikat
ada yang bertugas melaksanakan hukuman Allah bagi manusia.
6. Ada
malaikat yang memohonkan ampunan bagi manusia.
7. Ada
malaikat yang membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
8. Malaikat
ada yang bertugas member salam dan keselmatan kepada ahli surga.
3.2 Saran
Dengan makalah
ini diharapkan masyarakat islam khususnya kita sebagai generasi muda penerus
bangsa agar dapat mengetahui tentang seluk beluk malaikat Allah baik
pengertian, macam-macam, tugas-tugas, serta lebih meningkatkan kadar keimanan
kita kepada malaikat Allah.
1. Kepada
penulis selanjutnya diharapkan dapat mencari referensi yang lebih banyak lagi
mengenai malaikat Allah.
2. Marilah
kita bersama-sama menjaga keimanan kita terhadap enam rukun iman yang ada untuk
kelanjutan hidup kita dan selama hayat masih di kandung badan agar kita selamat
dunia dan akhirat.